Kamis, 29 Januari 2015

Google Classroom sudah ada di Android Play Store Google

Setelah beberapa minggu menerapkan Classroom Google untuk kelas X, saya mencoba untuk mencari Classroom Google di Play Store Android saya, ternyata ada dan saya mencoba untuk menginstallnya hari ini. Aplikasi Classroom Google di Android ternyata belum dapat menilai tugas-tugas siswa, baru hanya sekedar berkomunikasi melalui komentar di ruang Tugas dan melihat siswa-siswa yang sudah mengerjakan atau yang belum mengerjakan. 

Sebenarnya apa si Classroom Google tersebut? informasinya dibawah ini, dan hanya dapat digunakan oleh Sekolah/Madrasah yang sudah memiliki Google Apps For Education.


KELAS TERSEDIA UNTUK SIAPA PUN YANG MEMILIKI 
AKUN GOOGLE APPS FOR EDUCATION

Menggunakan Google Kelas di sekolah? Dapatkan aplikasi Android-nya agar Anda bisa mengakses Kelas saat dalam perjalanan.

Kelas membantu guru menghemat waktu, menjaga kelas tetap teratur, dan meningkatkan komunikasi dengan siswa. Kelas tersedia untuk siapa pun yang memiliki akun Google Apps for Education, perangkat produktivitas gratis yang meliputi Gmail, Drive, dan Dokumen.

Kelas dirancang untuk membantu pengajar membuat dan mengumpulkan tugas tanpa kertas, termasuk fitur yang menghemat waktu seperti kemampuan untuk membuat salinan Google Dokumen secara otomatis bagi setiap siswa. Kelas juga dapat membuat folder Drive untuk setiap tugas dan setiap siswa, agar semuanya tetap teratur.

Siswa dapat melacak setiap tugas yang hampir mendekati batas waktu pengumpulan di laman Tugas, dan mulai mengerjakannya cukup dengan sekali klik. Pengajar dapat melihat dengan cepat siapa saja yang belum menyelesaikan tugas, serta memberikan masukan dan nilai langsung di Kelas.

Dengan aplikasi seluler untuk Android, siswa dan guru dapat melihat kelas dan berkomunikasi dengan teman sekelasnya dalam waktu nyata. Siswa dapat membuka tugas dan mengerjakannya langsung dari ponsel atau tablet. Guru dapat melacak siswa yang telah menyerahkan tugas dan langsung memeriksanya - di sekolah maupun di perjalanan.

Ada banyak manfaat yang diperoleh dari Kelas:

Mudah disiapkan
Pengajar dapat langsung menambahkan siswa atau berbagi kode dengan kelasnya untuk bergabung. Hanya perlu beberapa menit untuk menyiapkannya.

Hemat waktu
Alur kerja tugas yang mudah dan tanpa kertas memungkinkan pengajar membuat, memeriksa, dan menilai tugas dengan cepat, semuanya di satu tempat.

Meningkatkan keteraturan
Siswa dapat melihat semua tugasnya di laman tugas dan semua materi kelas disimpan secara otomatis ke dalam folder di Google Drive.

Meningkatkan komunikasi
Kelas memungkinkan pengajar untuk mengirim pengumuman dan memulai diskusi langsung. Siswa dapat saling berbagi sumber daya atau menjawab pertanyaan di aliran.

Terjangkau dan aman
Seperti layanan Google Apps for Education lainnya, Kelas tidak memasang iklan, tidak menggunakan konten atau data siswa untuk tujuan iklan, dan tersedia gratis untuk sekolah.
Seperti layanan Google Apps for Education lainnya, Kelas tidak memasang iklan, tidak menggunakan konten atau data siswa untuk tujuan iklan, dan tersedia gratis untuk sekolah.

Gambar 1. Saya mencari aplikasi Google Classroom di HP Android

Gambar 2. Saya berhasil login menggunakan GAFE MAN 9 Jakarta

Gambar 3. Kelas-kelas yang terdapat di Classroom Google MAN 9

 
Gambar 4. Membuka tugas yang terdapa di kelas IIS 1

Gambar 5. Melihat siswa yang sudah atau belum mengerjakan tugas

Kamis, 08 Januari 2015

Manfaatkan TIK, e-Sabak Akan Jadi Sarana Pembelajaran Interaktif bagi Siswa dan Guru

Jakarta, Kemendikbud --- Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini perlu dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan TIK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan di berbagai bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Saat ini generasi muda dinilai telah cukup akrab dengan teknologi dan perangkat gawai (gadget) lainnya. Dunia pendidikan harus mampu memanfaatkan potensi tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan mengatakan, salah satu alat ajar paling penting adalah buku pelajaran dan buku-buku teks lainnya. Dengan memanfaatkan TIK, ke depan seluruh siswa dan guru di Indonesia akan menggunakan buku elektronik dengan media tablet yang disebut “e-sabak” sebagai sarana pembelajaran interaktif.
“(Guru dan siswa) menggunakan tablet sebagai alat untuk belajar mengajar. Buku tulis untuk menulis tetap menggunakan kertas, tetapi buku teks-nya menggunakan elektronik sehingga kita bisa menekan satu biaya menjadi jauh lebih murah,” jelas Mendikbud dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Dengan e-sabak, kualitas buku yang dikirimkan kepada siswa tidak terpengaruh oleh faktor yang selama ini kerap menjadi masalah, seperti kualitas kertas, proses distribusi, dan kerumitan lainnya seputar logistik. “Nah, di sini kita berbicara dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi bersama PT Telkom untuk memulai fase electronic book bagi anak-anak kita. Ke depan kita memiliki e-sabak untuk proses belajar mengajar,” ujarnya.
Mendikbud menyebut, melalui pendekatan ini ketimpangan akses pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat berkurang, karena siswa yang berada di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) bisa mendapatkan kualitas pengetahuan dan informasi yang sama dengan mereka yang berada di perkotaan. “Itu adalah harapan kita. Kerja sama dengan Telkom adalah untuk menindaklanjuti gagasan ini,” tuturnya.
Mendikbud mengakui bahwa program menjadikan buku pelajaran menjadi electronic book bukan sesuatu yang baru. Sebelumnya masyarakat mengenal Buku Sekolah Elektronik (BSE) yang dapat diakses dan dicetak oleh siapa saja. Namun, yang berbeda dengan e-sabak ini adalah sejak awal materi dirancang untuk tablet dan jauh lebih interaktif dari sekadar buku yang sifatnya elektronik. Bahkan dalam diskusi pembahasan program ini, ada potensi untuk memberikan bahan-bahan kuis bagi guru melalui e-sabak.
“Intinya adalah kalau dulu medianya bebas ditentukan oleh mereka yang ada di hilir, kalau sekarang medianya sudah ada, yaitu tablet. Dengan cara begitu, materinya bisa menjadi lebih kaya,” jelas Mendikbud. (Ratih Anbarini/sumber: portal kemdikbud/pengunggah: Erika Hutapea)

Jumat, 02 Januari 2015

KMA No. 207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah

Keputusan Kementerian Agama (KMA) Tentang Kurikulum Madrasah: bahwa diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013, perlu ditetapkan dalam suatu keputusan, oleh karena itu dikeluarkannya KMA No, 207 Tahun 2014.

Untuk Mata Pelajaran Umum digunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sedangkan untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab digunakan Kurikulum 2013, berlaku secara nasional pada semester Genap Tahun Pelajaran 2014-2015.

Download KMA No. 207 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Madrasah